Lantai 6

Dilantai 6, hari-hari gue lewati penuh arti selama 3 tahun terakhir ini.

Selama itu, banyak hal-hal baru yang gue pelajari, perihal menarik dan penuh intrik tentang dunia kerja.

Gue bekerja dilantai 6 di salah satu gedung di daerah Jakarta Barat. Sebagai karyawan perantauan, gue termasuk seseorang yang sangat sulit untuk beradaptasi. Dari mulai jam kerja yang terlalu lama, hingga ragam rekan kerja dengan berbagai problematika hidupnya.

Mula nya, hidup sebagai karyawan bukan lah pilihan. Hidup yang selalu berada diujung telunjuk atasan, manut-manut asal bapak senang. Hidup yang memaksa untuk jilat sana jilat sini, yang tak jarang menjilat kembali ludah sendiri. Dan hidup yang hanya mengandalkan gaji tetap bulanan.

Tapi apa mau dikata, ini adalah rangkaian hidup, ini adalah cara bertahan hidup, yang mungkin cara ter-aman untuk dijalani menurut mereka. Tidak sedikit mereka-mereka yang sok menjunjung tinggi idealisme, toh malah bermain aman dengan menjadi sebagai karyawan. Tapi menurut gue, ini cara gue mencari nafkah dan menafkahi anak istri, tidak peduli gue harus jadi apa, tidak peduli gue harus menjadi siapa, asalkan datangnya rizki itu halal, akan gue jalani.

Tidak peduli dengan apa, dan siapa mereka ditempat kerja gue, niat gue bekerja adalah ibadah untuk nafkahi anak-anak dan istri gue sendiri.




Enjoys and don't be share !

LittleLuth