Dibalik hempasan angin, kutitipkan surat kecil untukmu,
Sudah kuterbangkan bersama rindu masa lalu dan semoga terbaca sampai padamu. Aku tidak sedang menunggu, tidak juga menuntut waktu berputar ulang melalui mesin waktu, aku kini sudah berdamai dengan rindu.
Waktu selalu pandai membungkus kisah menjadi masa lalu. Melipat kenangan menjadi arsip memori yang tersimpan rapi dibelakang. Betapa banyak cerita yang terjadi, persahabatan, tawa riang, amarah, air mata, saling bersandar dan berjabat tangan. Semua hal manusiawi yang lazimnya terjadi..
Aku tersipu hari ini..
Tentangmu diterbangkan angin hadir diingatanku.
Entah dimana kulipat dan kusembunyikan dulu. Kini begitu saja hadir membawaku melayang ke hari kemarin itu.
Hatiku biru, tidak pernah menjadi biasa jika itu tentangmu. Bagaimana bisa, kamu adalah hari-hari berwarnaku merah, jingga, kelabu bahkan biru. Ini hanya tentang mengenang, sesaat langkahku terhenti pada zona bernama kamu. Sejenak saja.. tidak lama hanya ingin menoleh pada jejak yang kau beri. Mungkin berterima kasih pada setiap lingkar hidupmu dan aku walau dengan sedikit sisa emosi yang membeku.